SUJA - Seorang tentara NATO tewas setelah tertembak dalam insiden penembakan di Kabul, 5 Agustus 2014. Dalam serangan ini, mujahidin menyamar sebagai anggota militer boneka Afghanistan.
Penembakan terjadi di fasilitas pelatihan Camp Qargha, demikian menurut NATO’s International Security Assistance Force (ISAF).
Militer Jerman menyatakan, salah satu yang terluka tembak merupakan seorang Brigadir Jenderal Jerman.
Sementara, menurut juru bicara Pentagon, tentara yang tewas dalam insiden ini merupakan seorang Jenderal Amerika Serikat. Kematian Jenderal tersebut ditandai sebagai satu kematian tokoh dengan peringkat tertinggi dalam perang sejak 9/11.
“Pembunuhan Jenderal menandai satu kematian peringkat tertinggi dalam perang sejak 9/11,” tukas Kirby menambahkan.
Rep: Rusli
Editor: Rusli
Penembakan terjadi di fasilitas pelatihan Camp Qargha, demikian menurut NATO’s International Security Assistance Force (ISAF).
Militer Jerman menyatakan, salah satu yang terluka tembak merupakan seorang Brigadir Jenderal Jerman.
Sementara, menurut juru bicara Pentagon, tentara yang tewas dalam insiden ini merupakan seorang Jenderal Amerika Serikat. Kematian Jenderal tersebut ditandai sebagai satu kematian tokoh dengan peringkat tertinggi dalam perang sejak 9/11.
“Mungkin sampai 15 pasukan koalisi, termasuk tentara Amerika lainnya, terluka dalam serangan itu. Pria bersenjata yang tewas diyakini seorang tentara Afghanistan yang telah bertugas selama beberapa waktu,” kata pihak Pentagon, John Kirby.
“Pembunuhan Jenderal menandai satu kematian peringkat tertinggi dalam perang sejak 9/11,” tukas Kirby menambahkan.
Rep: Rusli
Editor: Rusli