Diduga Memberikan Dukungan ke ISIS, Ini Klarifikasi Abu Bakar Ba’asyir

Diduga Memberikan Dukungan ke ISIS, Ini Klarifikasi Abu Bakar Ba’asyir
SUJA - Beredarnya foto yang menunjukkan adanya beberapa orang termasuk salah satu pendiri Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba’asyir dengan latar bendera ISIS yang kini menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan membuat banyak pihak bertanya apakah sang mantan Imam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) benar-benar memberikan dukungan kepada kelompok militan itu.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jateng, Hermawan Yunianto melaporkan hasil klarifikasi Kalapas Pasir Putih kepada Abu Bakar Ba’asyir bahwa dirinya memang melakukan pertemuan untuk memberikan dukungan tersebut. Namun dirinya mengaku bahwa itu dilakukan secara terpaksa dan dirinya secara pribadi pun tidak mau berbaiat. Tindakan ini terpaksa dilakukan setelah dirinya mendapat desakan dari sekelompok terpidana kasus terorisme yang juga menjalani hukuman di Lapas tersebut.

Dalam foto yang beredar terlihat foto Abu Bakar Ba’asyir bersama 23 terpidana kasus terorisme penghuni lapas tersebut yang diduga melakukan baiat dan dukungan kepada kelompok militan ISIS. Namun Hermawan menjelaskan bahwa secara pribadi Abu Bakar Ba’asyir tidak mau berbaiat karena itu tidak sesuai dengan ajaran agama, dan menurutnya lebih bersifat politis. Lebih lanjut Hermawan mengatakan bahwa pemikiran Ba’asyir lebih fokus pada masalah agama dan mengaku dirinya tidak suka dengan kekerasan.


Dengan beredarnya foto tersebut, kini sedang dipertimbangkan akan adanya pemisahan terhadap terpidana kasus terorisme yang telah melakukan baiat dengan yang tidak berbaiat. Yang jelas kini pihaknya sedang meningkatkan pengawasan kepada mereka. Pihak lapas sendiri juga sudah mengupayakan antisipasi antara penyebaran faham ISIS di lingkungan penjara.

Saat ini ada 43 orang terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih Nusakambangan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, ternyata mereka terbelah menyikapi dukungan terhadap kelompok militan ISIS.