Usik Jokowi, Situs VOA-Islam Dituding Didanai Teroris

Usik Jokowi, Situs VOA-Islam Dituding Didanai Teroris
SUJA - Situs VOA-Islam adalah media adu domba antar agama di Indonesia. VOA-Islam merupakan website penebar fitnah antar Islam dengan agama lain di Indonesia. Bahkan dicurigai, VOA-Islam didanai teroris.

Tudingan serius itu dipaparkan dalam tulisan bertajuk “[Fakta] VOA-Islam Media Adu Domba antar Agama di Indonesia- Asal Muasal Fitnah Jokowi itu Cina dan Kristen”, yang dimuat di blog “antifaker”.

Link tulisan antifaker.wordpress.com itu diunggah di lini masa akun Twitter @Singadipa8, milik Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Khatibul Umam Wiranu.

Blog antifaker membeberkan sejumlah keanehan alamat ataupun pengelola VOA-Islam. “Kami menemukan semua Prinsip pendirian media beritapun sudah dilanggar, diantaranya, disaat membuat Domain, pendiri harus menyertakan identitas asli, dan menurut hasil trace kami nama yang terdaftar, perusahaan yang terdaftar dan alamat pendaftar yang seharusnya sesuai KTP adalah nama dan alamat palsu (sudah di verifikasi ke lokasi),” tulis antifaker.

Bahkan antifaker mempertanyakan ketidaktegasan aparat penegak hukum terhadap VOA-Islam. “Dan kami heran mengapa penegak hukum di Indonesia tidak melakukan tindakan apapun sekalipun website ini sudah berulang kali merusak kerukunan umat beragama dengan materinya yang selalu berisikan penebaran kebencian, fitnah, penyelewengan ajaran agama Islam dan termasuk juga penistaan agama.”

“Hasil survey lokasi: alamat (alamat pengelola atas anama Budi Haryanto-red), tersebut adalah alamat rumah kontrakan petak, dan menurut pihak pemilik, penduduk di wilayah rumah petak tersebut sampai pengakuan RT/RW setempat, tidak pernah ada nama Budi Haryanto yang menempati rumah tersebut. yang ada adalah nama, Abu Faris (nama di email pendaftar) yang kemudian diusir warga karena dinilai meresahkan di tahun 2010, saat kami tanyakan meresahkan bagaimana yang dimaksud, dikatakan Ketua RW setempat, penghuni sangat tertutup, berjenggot, memakai baju terusan muslim (longdress) dan sering kali kedatangan tamu dengan pakaian serupa,” tulis antifaker.
[inteljen]