SUJA - Seluruh penumpang dan kru Malaysia Airlines MH17 yang berjumlah 295 orang dinyatakan tewas setelah pesawat itu dirudal dan jatuh hancur di Ukrania. Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatnya nyawa seorang mahasiswa yang akan terbang menggunakan pesawat itu dari Amsterdam ke Kuala Lumpur untuk kemudian pergi ke Indonesia.
Andrie, nama mahasiswa berusia 23 tahun itu, sebenarnya sudah booked MAS MH17. Namun setiba di Bandara Internasional Schiphol Amsterdam untuk check-in, Andrie ditawari apakah dia mau dengan sukarela berganti pindah pesawat dari MAS ke KLM dengan mendapat ganti rugi sebesar EUR 600.
Seperti diberitakan Detik, Andrie tidak serta merta menerima tawaran tersebut, melainkan terlebih dulu menelpon kedua orangtuanya untuk meminta pendapat mereka. Andrie juga menelpon adiknya mengenai tawaran untuk ganti penerbangan. Setelah hatinya mantap, Andrie pun setuju untuk ganti pesawat.
Ketika heboh pemberitaan di media mengenai pesawat MAS MH17 ditembak jatuh di Ukraina, keluarga (kecuali kedua orangtua dan adiknya) serta teman-teman dekatnya yang telah mengetahui Andrie akan terbang dengan MAS MH17 pun panik dan gempar.
"Malaysia Airlines ditembak jatuh? Itu penerbangan saya semula. Bagi siapa saja yang khawatir, saya telah mendarat dengan selamat di Dubai," ujar Andrie.
Dihubungi detikcom di sela-sela mengisi waktu transitnya di Dubai, Andrie menceritakan pengalamannya itu, yang membawanya luput dari kecelakaan ditembak rudal di ketinggian 10km.
"Saya dalam perjalanan ke Indonesia untuk latihan bulutangkis dan ambil bagian dalam dua turnamen internasional," jelas pebulutangkis nasional Belanda yang bernama lengkap Andrie Ochtman ini.
Selain latihan dan mengikuti turnamen, Andrie juga bermaksud bertemu dengan keluarga, teman dan kenalannya di Indonesia. Dia memang memiliki akar Indonesia. Ayahnya dari Tebing (Medan) dan ibunya dari Surabaya.
Apa yang dialami Andrie membuat keluarga dan teman dekat merinding mendengarnya serta tak henti-hentinya bersyukur. Sebuah kejadian tak terduga sesaat sebelum terbang, telah membelokkan nasibnya menjauh dari maut.
"Saya dengan ini ikut menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para keluarga yang telah kehilangan orang-orang tercinta," pungkas Andrie. [Detik/bersamadakwah]
Andrie, nama mahasiswa berusia 23 tahun itu, sebenarnya sudah booked MAS MH17. Namun setiba di Bandara Internasional Schiphol Amsterdam untuk check-in, Andrie ditawari apakah dia mau dengan sukarela berganti pindah pesawat dari MAS ke KLM dengan mendapat ganti rugi sebesar EUR 600.
Seperti diberitakan Detik, Andrie tidak serta merta menerima tawaran tersebut, melainkan terlebih dulu menelpon kedua orangtuanya untuk meminta pendapat mereka. Andrie juga menelpon adiknya mengenai tawaran untuk ganti penerbangan. Setelah hatinya mantap, Andrie pun setuju untuk ganti pesawat.
Ketika heboh pemberitaan di media mengenai pesawat MAS MH17 ditembak jatuh di Ukraina, keluarga (kecuali kedua orangtua dan adiknya) serta teman-teman dekatnya yang telah mengetahui Andrie akan terbang dengan MAS MH17 pun panik dan gempar.
"Malaysia Airlines ditembak jatuh? Itu penerbangan saya semula. Bagi siapa saja yang khawatir, saya telah mendarat dengan selamat di Dubai," ujar Andrie.
Dihubungi detikcom di sela-sela mengisi waktu transitnya di Dubai, Andrie menceritakan pengalamannya itu, yang membawanya luput dari kecelakaan ditembak rudal di ketinggian 10km.
"Saya dalam perjalanan ke Indonesia untuk latihan bulutangkis dan ambil bagian dalam dua turnamen internasional," jelas pebulutangkis nasional Belanda yang bernama lengkap Andrie Ochtman ini.
Selain latihan dan mengikuti turnamen, Andrie juga bermaksud bertemu dengan keluarga, teman dan kenalannya di Indonesia. Dia memang memiliki akar Indonesia. Ayahnya dari Tebing (Medan) dan ibunya dari Surabaya.
Apa yang dialami Andrie membuat keluarga dan teman dekat merinding mendengarnya serta tak henti-hentinya bersyukur. Sebuah kejadian tak terduga sesaat sebelum terbang, telah membelokkan nasibnya menjauh dari maut.
"Saya dengan ini ikut menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para keluarga yang telah kehilangan orang-orang tercinta," pungkas Andrie. [Detik/bersamadakwah]