SUJA - Pejabat medis Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai 1.000 orang lebih sejak serangan tentara Israel, 8 Juli 2014. Kebanyakan dari mereka warga sipil, anak-anak dan wanita.
Sebanyak 5.870 warga Palestina juga terluka dalam serangan Israel selama 19 hari itu.
Seperti dilansir BBC, Sabtu 26 Juli 2014, di tengah gencatan senjata antara tentara Israel dengan kelompok Hamas, warga Gaza telah mengumpulkan semua mayat-mayat yang terkubur di bawah reruntuhan. Puluhan jenazah telah diambil dari daerah-daerah yang sebelumnya tidak bisa diakses.
Korban tewas juga ada di kubu Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan tiga tentaranya tewas dalam pertempuran Jumat malam. Dengan begitu, total 40 tentara dan dua warga Israel tewas dalam pertempuran dengan kelompok militan Hamas.
Di tengah gencatan senjata, militer Israel akan terus mencari dan menteralisir terowongan yang digunakan Hamas untuk menyerang Israel.
Israel dan Hamas bersepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 12 jam. Gencatan senjata dimulai Sabtu 26 Juli 2014, pukul 08.00 waktu setempat.
Di Paris, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki, Qatar dan beberapa negara Eropa dengan harapan menyetujui gencatan senjata kembali. Pembicaraan internasional mendesak gencatan senjata kembali diadakan.
"Kita semua punya panggilan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan," kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius.
"Kita semua ingin terjadi gencatan senjata yang berlangsung abadi, sehingga bisa membicarakan keamanan, kebutuhan dalam hal pembangunan sosial dan ekonomi. Baik Israel maupun Palestina."
Sebanyak 5.870 warga Palestina juga terluka dalam serangan Israel selama 19 hari itu.
Seperti dilansir BBC, Sabtu 26 Juli 2014, di tengah gencatan senjata antara tentara Israel dengan kelompok Hamas, warga Gaza telah mengumpulkan semua mayat-mayat yang terkubur di bawah reruntuhan. Puluhan jenazah telah diambil dari daerah-daerah yang sebelumnya tidak bisa diakses.
Korban tewas juga ada di kubu Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan tiga tentaranya tewas dalam pertempuran Jumat malam. Dengan begitu, total 40 tentara dan dua warga Israel tewas dalam pertempuran dengan kelompok militan Hamas.
Di tengah gencatan senjata, militer Israel akan terus mencari dan menteralisir terowongan yang digunakan Hamas untuk menyerang Israel.
Israel dan Hamas bersepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 12 jam. Gencatan senjata dimulai Sabtu 26 Juli 2014, pukul 08.00 waktu setempat.
Di Paris, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki, Qatar dan beberapa negara Eropa dengan harapan menyetujui gencatan senjata kembali. Pembicaraan internasional mendesak gencatan senjata kembali diadakan.
"Kita semua punya panggilan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan," kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius.
"Kita semua ingin terjadi gencatan senjata yang berlangsung abadi, sehingga bisa membicarakan keamanan, kebutuhan dalam hal pembangunan sosial dan ekonomi. Baik Israel maupun Palestina."