Muslim India Marah, Anggota Parlemen Radikal India Paksa Muslim Batalkan Puasa

Muslim India Marah, Anggota Parlemen Radikal India Paksa Muslim Batalkan Puasa
SUJA - Jutaan masyarakat India, terutama pemeluk Islam, marah setelah menyaksikan rekaman televisi yang memperlihatkan anggota parlemen dari Shiv Sena -- kelompok nasionalis Hindu radikal -- memaksa seorang Muslim yang berpuasa menyantap makanan.

Insiden terjadi pekan lalu di New Delhi, ketika sebelas anggota Shiv Sena berhadapan dengan Arshad Zubair -- pengawas katering di Maharashtra Sadan, demikian laporan surat kabar The Indian Express, Rabu (23/7).

Semula, anggota parlemen mengeluhkan kualitas makanan yang disajikan di ruang tahu para pejabat negara bagian Maharashtra -- tempat basis massa Shiv Shena.

Rajan Baburao Vichare, anggota parlemen dari Shiv Sena, menemui pengawas katering. Ketika tahu sang pengawas adalah Muslim, Vichare mencoba memasukan roti ke mulut sang pengawas. Indiden itu terjadi di depan banyak orang dan direkam kamera televisi.

Vichare membela diri dengan mengatakan tidak sedang memaksa Zubair berbuka, tapi menunjukan bahwa roti yang disajikan terlalu keras.

General Manager perusahaan katering mengatakan Zubair sangat sedih dan sakit hati atas insiden itu, karena menyangkut sentimen keagamaan. Ia juga mengatakan para anggota parlemen berbaris ke ruang makan, dan di hadapan kru televisi mereka melempar barang-barang dapur.

"Mereka juga mengeluarkan ancaman fisik kepada staf pelayan dengan menggunakan bahasa yang tak pantas," ujar manajer itu dalam emailnya ke pemerintah Maharashtra, dan diperoleh The Indian Express.

Shiv Sena, sekutu Partai Bharatiya Janata, membangun reputasinya dengan membangkitkan sentimen keagamaan. Ia memblokir perayaan Valentine, dan memicu sentimen anti Muslim dan Kristen.

Insiden ini dipastikan akan menimbulkan sakit hati di kalangan Muslim India, terutama mereka yang menaruh harapan besar kepada PM Narendra Modi. (*inil)