Israel Gunakan Senjata Terlarang di Gaza

Israel Gunakan Senjata Terlarang di Gaza
SUJA - Penjajah Israel dikabarkan telah menggunakan senjata yang terlarang untuk menggempur dan membunuhi serta melukai ratusan warga Gaza.

“Rumah sakit Gaza meledak terkena mortir dan banyak yang terluka,” kata wakil Menteri Kesehatan Palestina Youssef Abul Resh sebagaimana dikutip Worldbulletin, Ahad (13/07/2014).

Ia menuduh Israel menggunakan senjata yang dilarang dunia Internasional saat menggempur rumah bagi 1,8 juta warga Jalur Gaza, Palestina.

“Tim medis telah menemukan luka pada tubuh mereka yang tewas dan terluka yang disebabkan oleh senjata Dense Inert Metal Explosive (DIME). Itu dilarang dunia internasional,” kata pejabat Palestina

“Dokter asing di Gaza telah menegaskan bahwa rudal Israel yang merusak itu dilarang secara internasional,” tegasnya.

Menurut Mads Gilbert, anggota tim medis Norwegia yang bekerja di Gaza, DIME merupakan senjata kolateral rendah (LCD) yang dikembangkan Angkatan Udara Amerika Serikat. Bom DIME melontarkan pecahan mikro superpanas campuran logam berat tungsten (HMTA).

Hasil studi yang dilakukan mengindikasikan bahwa HMTA melekat pada tubuh manusia, mengganggu proses biokimia dan dapat menyebabkan kanker dengan amat cepat. Seperti halnya limbah uranium (DU), efek HMTA merusak gen dan bisa menyebabkan mutasi genetik.

Dari sisi eksplosivitas, DIME diyakini memiliki efek biologis yang kuat meskipun senjatanya tidak mematikan seketika. Korban yang terkena tembakan senjata ini menjalani amputasi lengan karena otot dan tulangnya yang tercabik-cabik. Si korban juga sangat mungkin terkontraksi kanker dari pecahan peluru yang baru bisa dirasakan empat sampai enam bulan berikutnya.

Abul Resh menyebutkan bahwa sekitar 40 persen dari mereka yang tewas dalam serangan Israel di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

“Anak-anak dan kaum perempuan sekitar 62 persen dari mereka yang terluka dalam serangan,” kata Abul Resh.

Dia meminta organisasi hak asasi manusia dan masyarakat internasional untuk menekan Israel agar menghentikan agresi di Jalur Gaza.

Hingga Ahad pagi setidaknya 165  warga Gaza syuhada dan 1092 lainya luka sejak Israel melancarkan serangan militer di Jalur Gaza pada Selasa 8 Juli 2014.

Himbauan tak masuk akal

Sementara itu, tanpa belas kasihan, militer Israel masih terus menjatuhkan bom-bom. Bahkan hari Ahad militer menyebar selebaran di sebuah kota Beit Lahia guna  mendesak warga untuk meninggalkan rumah mereka karena tentara Israel dikabarkan akan segera masuk.

Saksi mata mengatakan selebaran menetapkan wilayah yang akan ditargetkan sebagai wilayah yang membentang antara Attatrah dan Salattin dan kamp pengungsi Jabalia.

“Untuk keselamatan Anda, Anda harus mengosongkan rumah Anda dan ke selatan jabalia melalui fallujah Fallujah sampai 12:00 pada hari Ahad,” ujar seorang saksi mata membacakan salah satu selebaran dikutip Anadolu Agency.

Selebaran itu juga mengatakan siapa yang melanggar petunjuk ini kehidupan keluarga mereka dalam ‘bahaya”.

Sebuah himbauan tak masuk sebab dengan luas total 365 kilometer persegi, Gaza layaknya aquarium yang dari berbagai sisi telah dikepung dan ditutup tembok oleh penjajah Israel.*

Rep: Panji Islam

Editor: Cholis Akbar