Agresif, Pemilih Jokowi Beralih ke Prabowo

Agresif, Pemilih Jokowi Beralih ke Prabowo
SUJA - Perubahan sikap capres nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) dinilai membuat pemilih mengalihkan suaranya ke capres nomor urut 1 Prabowo Subianto.

“Pihak Jokowi terlihat sangat agresif dalam melakukan negative campaign,” ujar peneliti Indonesia Research Center (IRC) Natalia Christanto, Selasa (8/7/2014).

Ia menjelaskan pemilih Jokowi adalah pemilih tradisional. Pemilih tersebut memilih berdasarkan suka. “Pemilih tradisional tidak kritis, mereka memilih karena suka,” kata dia.

Pemilih tersebut beralih karena perubahan sikap dan perilaku Jokowi. Pemilih jadi antipati, karena masyarakat Indonesia sangat menjunjung nilai-nilai budaya ketimuran.

IRC telah melakukan survei yang mendapati bahwa masyarakat yang terpapar oleh kamapanye negatif tidak terpengaruh. “Justru respon terhadap isu negatif yang lebih berpengaruh,” kata Natalia.

Selain itu Natalia mengatakan kinerja Jokowi sebagai pemimpin belum terbukti. Berbagai masalah Jakarta yang belum terselesaikan seperti kemacetan dan banjir, membuat pemilih berpikir ulang untuk memilih Jokowi.

“Program-program kerja yang pernah dijanjikan, tidak ada bukti konkretnya. Figur Jokowi lebih kuat pada pencitraan,” tegasnya.

Dia menambahkan, blusukan yang diandalkan Jokowi pun sudah tidak lagi menarik simpati pemilih. Tidak ada faktor kebaruan yang ditonjolkan Jokowi, hanya blusukan yang tidak menyelesaikan masalah.

"Blusukan memang membangun kedekatan, tetapi masyarakat butuh solusi. Itu yang belum diberikan Jokowi,” terangnya. [rok/inilah/SUJA]