SUJA - Inggris terlibat dalam pembantaian di Jalur Gaza, sebagai pemasok senjata yang membunuh lebih 1.600 anak-anak dan warga sipil dalam satu bulan terkahir.
Mengutip dokumen yang diperoleh Kampanye Menentang Perdagangan Senjata (CAAT), surat kabar The Independent melaporkan senjata yang digunakan Israel untuk menciptakan hujan kematian di Jalur Gaza adalah buatan Inggris.
Koran itu juga mengungkapkan lisensi ekspor senjata diberikan pemerintah Inggris kepada 130 produsen senjata. Nilai keseluruhan ekspor mencapai 70 juta dolar AS. Penjualan terjadi sejak 2010.
Manukfaktur yang dijual meliputi rompi antipeluru, komponen untuk dorne Hermes, tank, dan yang lainnya. Israel menyebut Hermes sebagai 'tulang punggung' operasi militer di Jalur Gaza.
Penyuplai terbesar adalah BAE System, yang menyediakan komponen untuk pesawat F16 yang dikirim ke Israel.
Israel adalah pelanggan terbesar ekspor senjata Inggris yang disebut perangkat dual-use.
Menyusul situasi yang terus memburuk di Gaza, dan Israel yang terus membabi-buta membantai, pemerintah Inggris dikabar sedang mempertimbangkan kembali penjualan senjata ke Israel.
"Kami sedang meninjau semua lisensi ekspor senjata ke Israel," demikian pernyataan pemerintah Inggris. "Kami tidak akan mengeluarkan lisensi ekspor, jika terdapat bukti jelas senjata digunakan untuk membantai."
Mengutip dokumen yang diperoleh Kampanye Menentang Perdagangan Senjata (CAAT), surat kabar The Independent melaporkan senjata yang digunakan Israel untuk menciptakan hujan kematian di Jalur Gaza adalah buatan Inggris.
Koran itu juga mengungkapkan lisensi ekspor senjata diberikan pemerintah Inggris kepada 130 produsen senjata. Nilai keseluruhan ekspor mencapai 70 juta dolar AS. Penjualan terjadi sejak 2010.
Manukfaktur yang dijual meliputi rompi antipeluru, komponen untuk dorne Hermes, tank, dan yang lainnya. Israel menyebut Hermes sebagai 'tulang punggung' operasi militer di Jalur Gaza.
Penyuplai terbesar adalah BAE System, yang menyediakan komponen untuk pesawat F16 yang dikirim ke Israel.
Israel adalah pelanggan terbesar ekspor senjata Inggris yang disebut perangkat dual-use.
Menyusul situasi yang terus memburuk di Gaza, dan Israel yang terus membabi-buta membantai, pemerintah Inggris dikabar sedang mempertimbangkan kembali penjualan senjata ke Israel.
"Kami sedang meninjau semua lisensi ekspor senjata ke Israel," demikian pernyataan pemerintah Inggris. "Kami tidak akan mengeluarkan lisensi ekspor, jika terdapat bukti jelas senjata digunakan untuk membantai."